Awal mula aku cinta jepang
Dahulu sebelum aku mengenal jepang, aku hanya seorang biasa yang juga terbiasa dengan budaya indonesia yang agak kaku dan keras seperti pekerja rodi #ini bukan jaman penjajahan loh....#. Dengan dipenuhi manusia yang ogah bertegur sapa kalau lagi gak mood.
Dari kecil memang sudah suka produk-produk jepang yang berbentuk animasi. Tapi sekarang saya lebih suka nonton film Yakuza. Sepertinya saya terinspirasi menjadi mafia #hoex... >0<”. Saya heran entah kenapa saya bisa terkagum-kagum dengan penampilan Yakuza dan aksi-aksi yang biasa di TV dituliskan “Dilarang meniru adegan ini”. Pokoknya bagi saya Yakuza adalah preman paling cool sedunia #lebay ah...# -o- .
Ketika menduduki senior hight school saya dikenalkan dengan pelajaran yang tak asing lagi di mata saya yakni bahasa jepang. Dengan sensei (guru) yang nampak berwajah jepang walaupun orangnya tinggal di indonesia saja XP. Di situ saya jadi tahu lebih luas tentang kebudayaan jepang. Yang menonjol dan yang bisa dijadikan motivasi dari kebudayaan jepang adalah selalu saling menghormati sesama. Tapi saya masih tetap saja kaku dengan itu, gak bisa ngebayangin juga sih kalo umpama di sini menyapa setiap orang yang bertemu dengan kita walaupun tidak kenal, Yang ada malah saya di kira penjual es keliling. Di sekolah diajarkan cara menulis huruf-huruf kanji, ya mungkin kalo dibandingkan dengan jepang sih setara sama anak TK. Wajar juga sih, karena pelajaran bahasa jepang emang baru nongol mukanya pas waktu SMA. Untuk mengetahui suatu budaya, kita harus mengetahui dasar-dasarnya. Anehnya saya lebih suka belajar budayanya ketimbang belajar huruf-huruf kanji #orang aneh yang tidak jelas apa maunya# -_- .
Pernah lihat gak film yang judulnya “The last samurai”?. Yang gak tahu ya nyimak aja deh dari pada penasaran tuju turunan #Author dilemparin sendal# XP. Film ini juga salah satu yang mendorong saya untuk cinta kepada jepang. Di film itu saya melihat penampilan para samurai dengan kostum yang melambangkan dewa membawa pedang dan panah sambil menunggang kuda. Ada juga yang lari-lari hingga sendalnya copot XD. Meskipun musuh mereka sudah menggunakan pistol, tapi yang memegang kemenangan tetaplah para samurai. Dan sang jendral dari musuh yang terluka dibawa ke jepang atau istilahnya “Disandera” jangan bayangkan kalau di sana dia dipasung, dipukulin, ataupun dikuliti #emangnya hewan qurban# -o-“ . Di jepang, sang jendral justru diperlakukan seperti tamu istimewah. Lukanya diobati, bahkan yang mengobati adalah isteri dari captain samurai yang dia bunuh yakni adik dari jendral samurai. Sang jendral samurai sengaja tidak membunuh musuhnya karena dia ingin tahu atau belajar dari musuhnya. Nah.....di situlah yang membuat saya kagum sambil nangis karena pas nonton lagi makan sambel terasi XD. Ya film itu adalah yang paling bagus dan yang paling bermutu yang pernah saya lihat.
Jadi sekarang saya sudah lebih matang lagi untuk mengetahui tentang jepang, mengganti mulai dari musik favorit, makanan, hair style (coming soon) nunggu nemu salon yang gak ada bencongnya >o< #takut bencong#. Sekarang saya mengganti semua hoby saya yang berhubungan dengan jepang. Saya akan terus menunggu hingga saatnya saya bisa ke jepang beneran. Kalo udah sampek di sana yang akan pertama saya tuju pasti adalah restorannya yang menyediakan makanan khas jepang. Mulai dari yang biasanya soto jadi miso, yang biasanya mie ayam jadi ramen. Buat makanan penutup yang biasanya lemper jadi onigiri, yang biasanya onde-onde jadi takoyaki. Walah...jangan dihiraukan lah...emang tukang makan XD. Ya...itulah ceritaku apa ceritamu? (khusus J-lovers).
Arigato